'Ia' dan 'Dia'

Permulaan hanyalah sebuah yang biasa, entah mengapa keadaannnya menjadi sangat sempit melihat sesuatu hal yang sebenarnya ingin digapai oleh ku sendiri terasa begitu jauh... hatiku runtuh menjadi sangat tak berdaya,,, membuatku lemah tak berdaya,,, ia dan dia adalah orang yang berbeda, orang yang merasuki hati dengan sangat panas, aku merasakan hal yang begitu panas ketika ada hal yang menyerang mereka ... tapi aku tak bisa dekat dan berkata "Aku akan menolongmu" karena mereka jauh, jauh, dan jauh.

Apa maksud mereka?

'Ia' adalah sosok yang dekat dengan ku saat ini,, ia sangat merasukku,, membuatku merasa terbuai dengan kelembutannya, ia berada dekat ku, dan membuat aku menjadi semakin sulit untuk melupakannya,, ia menorehkan keabadian yang menyenangkan, , , tapi-- suatu ketika, ia membantahku dengan sakit, membuatku remuk, hancur tak berdaya, seakan aku ingin meninggalkan semua yang telah terjadi selama ini, , , ia meyakinkanku bahwa aku bisa dekat dengannya bukan hanya sebatas tatapan dan sapaan, tapi lebih dari itu... ia memutuskan untuk mengatakan "tidak" di belakangku, dan mengatakannya pada orang lain bahwa ia "tidak" ingin dekat dengan ku,,, sakit...!Aku,,, merasa dibohongi.

'Dia' adalah orang yang ku idamkan sebagai yang dekat dengan ku, aku mengaguminya dari jauh,,, ia adalah masa laluku yang indah,,, aku ingin sekali bersamanya lagi saat ini,, entah.. apa yang harus aku lakukan karena tak ada jawaban, hanya diam yang aku dapatkan, ku bertemu dengannya hanya dengan senyuman,, hanya itu, sapa pun tak terlontarkan karena kagumnya aku dengan dirinya, tapi seakan ia tak mendapatkan apa yang rasakan, kiriman itu serasa tak sampai,,, entah di manakah ia singgah.. ia senyum bagaikan malaikat,, hanya nyanyian yang aku lantunkan itupun hanya untuk dia,,, hidup segan matipun tak mau hanya itu yang bisa aku 'makan' dari apa yang telah aku rasakan saat ini, ia begitu menyiksakan, membuatku terpikir, entah bagaimana jika ku bertemu dengannya.. aku memujanya dalam mimpi dan nyataku...

ketika penghalang datang aku hanya bisa meluapkannya dengan nyanyian ku, itu yang aku bisa,,, mereka merebutnya dari diriku, dan aku hanya bisa diam...tak ada satu kata kemarahan pun yang aku luapkan hanya sekedar pelampiasan yang berlebihan, bagiku, semuanya itu adalah siksaku sendiri, dan nyanyian adalah kedamaian ku yang paling abadi,,, entah sampai kapan aku bisa melupakannya dan mendapatkannya kembali...