Kamis, 29 Oktober 2009

Session 20


Banjarbaru, di ruang tamu, 27102009, 9.13 pm

lagi nonton tv, entah apa yang aku pikirkan, yang pasti aku sudah menangis dengan sekuat tenaga... aku sudah cukup melimpahkan apa yang ada di dalam pikiran ku. tak perlu di tunggu. karna aku sudah katakan, kalau kau ada maka aku tak ada, jika kau tak ada maka aku akan ada. aku pikir diriku hanya pelengkap. sudah lah... ini tak akan berlanjut lebih lama, karena semua nya sudah terwakili dengan tangisan ku...


dan ku katakan sekali lagi, jangan pernah menunggu aku karena tak akan ada artinya. jika kau memang mengerti. tapi aku yakin kau mengerti, aku ini memang manusia paling sensitif yang pernah ada tapi beginilah adanya,,,


banyak banget kejadian hari ini yang membuatku agak kaget... satu hal yang paling membuatku jadi sedikit trauma, karena pas mau berangkat ke kampus siang tadi, aku hampir di tabrak orang. untung saja hanya bagian tebeng depan motor ku yang ditabrak, kalo sudah sampai bagian badan q, mungkin aku tidak bisa menulis ini. mungkin aku sudah ada di rumah sakit, karena motor yang hampir menabrak ku itu, sudah tak terkendali, saking kencangnya. aku masih ingat itu, kadang aku gemeteran sendiri mengingat hal itu.


terus kabar2 yang cukup membuat ku kaget terus berjalan, sampai akhirnya malam ini aku mengungkapkan dengan tangisan dan kata-kata, meski tangis ku tak bersuara, tapi air mata ku yang menetes mewakili adanya kesakitan dalam hati yang tak terkira. semakin hari semakin merasa dikhianati oleh perasaan ku sendiri. ini mungkin karena kemunafikan diriku menyadari bahwa aku memang sudah benar-benar salah.


adakah aku benar untuk mu? tidak. adakah aku serahkan diriku untuk mu? tidak. adakah? maka aku akan menjawab lagi,,, biarlah, biarkan, biar-biar-biar...

Ya Allah, aku sudah berharap banyak dari harapan ku yang salah ini. aku tau seharusnya tidak begini, tapi kenyataanya sesuatu sudah menguasai otak ku.. sehingga aku berfikir tidak benar. atau SALAH. semoga harapan-harapn yang salah yang sudah tersirat di dalam benak ku ini hilang seiring waktu.


Bila malam ini aku tak ada. jangan pikirkan, sebab tak adanya aku, karena salah satu harapan ku, untuk tak ada untuk mu.